Selasa, 23 Juli 2019

Pengertian Sistem Operasi Jaringan – Penggunaan, Jenis dan Fungsinya



Sistem operasi jaringan adalah sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk menangani jaringan. Umumnya, sistem operasi ini terdiri dari atas banyak layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak (printer), Dns Service, Http Service, dan lain sebagainya.
Istilah ini populer pada akhir dekade 1980-an hingga awal dekade 1990-an.

Fungsi sistem operasi jaringan merupakan sistem jaringan yang dapat dengan mudah kite temui di tengah – tengah kehidupan kita di era modern. Internet yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari – hari banyak orang, baik itu disadari atau tidak sebenarnya tidak bisa dilepaskan dari fungsi sistem operasi sistem operasi jaringan. Keberadaan sistem operasi jaringan juga secara tidak langsung memungkinkan kita untuk merasakan dampak positif dan negatif internet.
Sistem operasi jaringan merupakan suatu sistem sumber daya yang terdapat pada sistem komputer dan menyediakan sekumpulan pengaturan ke pengguna yang memudahkan dan juga memberikan kenyamanan dalam pengaplikasian berbagai perangkat yang terhubung dengan jaringan tersebut. Prinsip kerja jaringan komputer umumnya membantu menghubungkan berbagai perangkat untuk dapat saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya.
Umumnya sistem operasi ini tediri atas banyak layanan atau service yang ditujukan utnuk melayani pengguna, seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak (printer), DNS service, HTTPS Service, dan lain sebagainya. Istilah ini populer digunakan pada akhir dekade 1980-an hingga awal dekade tahun 1990-an. Untuk dapat membuat berbagai komputer saling terhubung satu sama lain maka diperlukan keberadaan perangkat keras jaringan komputer yang memungkinkan terjadinya sambungan pada sistem jaringan tersebut.
Ada beberapa karakteristik yang dapat dilihat pada sistem operasi jaringan. Karakteristik  – karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:
  • Memiliki pusat kendali sumber daya jaringan
  • Memiliki akses aman ke sebuah jaringan
  • Mengizinkan remote user untuk dapat terkoneksi ke suatu jaringan.
  • Mengizinkan user untuk dapat terkoneksi ke jaringan lainnya (misalnya internet)
  • Melakukan back up data dan memastikan data tersebut tersedia untuk jangka waktu tertentu.
Penggunaan Sistem Operasi Jaringan
Tugas umum yang biasa diasosiasikan dengan penggunaan sistem operasi jaringan termasuk administrasi pengguna, pemantauan terhadap keamanan sumber daya yang ada di jaringan, aktivitas perawatan pada sistem dan juga tugas – tugas yang berkaitan dengan manajemen file tertentu.
Berdasarkan penggunaannya terdapat dua tipe sistem operasi jaringan. Tipe sistem operasi jaringan tersebut adalah sistem operasi jaringan yang berbentuk peer-to-peer dan juga client/server.
Sistem operasi jaringan peer-to-peer memungkinkan pengguna untuk berbagi sumber daya maupun file tertentu yang berada pada komputer mereka disertai juga dengan akses tertentu kepada perangkat lainnya yang ada dalam jaringan yang telah terhubung. Sedangkan sistem operasi jaringan client/server memungkinkan jaringan untuk memiliki fungsi dan juga pengaplikasian suatu layanan pada satu atau beberapa server komputer.
Komputer server akan bertindak sebagai pusat sistem yang memungkinkan pengaturan akses, sumber daya serta keamanan bagi perangkat – perangkat yang terhubung. Sistem ini nantinya akan memberikan mekanisme yang akan menyatukan semua perangkat yang terhubung pada jaringan yang memungkinkan berbagai pengguna komputer untuk berbagi sumber daya yang dimiliki oleh mereka pada waktu bersamaan, tidak perduli dimana  lokasi perangkat tersebut berada.
Biasanya untuk dapat saling terhubung satu sama lain diperlukan juga jenis – jenis kabel jaringan yang membantu proses penyambungan antara perangkat yang satu dengan perangkat lainnya. Seiring dengan perkembangan jaman sambungan ini tidak hanya terbatas pada kabel jaringan dan dapat dilakukan dengan proses nirkabel.
Sistem operasi oleh jaringan client/ server yang umum digunakan oleh para pengguna komputer adalah Windows NT Server Family (WIndows Server 2000 dan 2003), Novel Netware, dan berbagai sistem operasi berbasis UNIX/LINUX. Untuk Windows 98, Windows 2000 Professional, Windows XP Professional, dan juga Windows NT Workstation tidak lagi digunakan oleh server, tetapi dapat juga digunakan untuk menyediakan sumber daya untuk jaringan, seperti dapat mengakses file dan printer.
  1. Beberapa sistem operasi jaringan yang umum dijumpai adalah sebagai berikut
  2. Microsoft MS-NET
  3. Microsoft LAN Manager
  4. Novell NetWare
  5. Microsoft Windows NT Server
  6. GNU/LINUX
  7. Banyan Vines
  8. Beberapa Varian UNIX sperti SCO OpenServer, Novell UnixWare atau Solaris
  9. Redhat Linux 9 merupakan salah satu dari sistem operasi jaringan berbasis GUI yang banyak digunakan karena sifatnya yang gratis.

Jenis – Jenis Sistem Operasi Jaringan

Jenis – jenis sistem operasi jaringan dapat dibagi menjadi dua jenis yakni sistem operasi jaringan berdasarkan GUI (Graphical User Interface) yang merupakan sistem operasi jaringan dengan tampilan grafis. Serta sistem operasi jaringan yang berdasarkan CLI (Command Linte Interface) yang merupakan sistem operasi jaringan dengan tampilan perintah teks.
Sistem Operasi Jaringan Berbasis Grafis
Sistem operasi jaringan berbasis grafis sesuai dengan namanya menggunakan tampilan gambar/ grafis untuk memudahkan proses konfigurasi atau penggunaan sistem operasi jaringan ini. Para pengguna tidak diperlukan untuk menghafal sintax- sintax atau perintah bahasa pemograman tertentu yang biasa digunakan pada sistem operasi jaringan seperti yang ditemukan pada sistem operasi jaringan berbasis teks. Berikut merupakan beberapa contoh sistem operasi jaringan berbasis GUI.
  1. Linux Redhat
  2. Windows NT 3.51
  3. Windows 200 (NT 5.0)
  4. Windows Server 2003
  5. Windows XP
  6. Microsoft MS-NET
  7. Microsoft LAN Manager
  8. Novel Netware
Sistem Operasi Jaringan Berbasis Teks
Sistem operasi jaringan berbasis teks sesuai dengan namanya menggunakan perintah berupa teks atau perintah DOS yang digunakan untuk menjalankan sistem operasi serta untuk melakukan proses konfigurasi. Para pengguna seringkali diharapkan untku menghafal sintax-sintax atau perintah DOS yang sering digunakan agar bisa menjalankan sistem operasi jaringan berbasis teks dengan baik. Berikut merupakan beberapa contoh dari sistem operasi jaringan berbasis teks
  1. Linux Debian
  2. Linux Suse
  3. Sun Solaris
  4. Linux Mandrake
  5. Knoppix
  6. MacOS
  7. UNIX
  8. Windows NT
  9. Windows 2000 Server
  10. Windows 2003 Server

Fungsi Sistem Operasi Jaringan

Setelah mengetahui lebih lanjut mengenai sistem operasi jaringan yang telah dibahas pada pembahasan sebelumnya. Selanjutnya kita akan membahas fungsi sistem operasi jaringan. Berikut merupakan 9 fungsi sistem operasi jaringan yang umum ditemukan.
  1. Menguhubngkan sejumlah komputer dengan perangkat lainnya ke sebuah jaringan yang telah dibuat sebelumnya.
  2. Mengelola sumber daya jaringan yang telah terbuat.
  3. Menyediakan layanan tertentu bagi perangkat – perangkat yang terhubung dengan jaringan ini.
  4. Menyediakan keamanan jaringan bagi multiple user yang terhubung dengan suatu jaringan.
  5. Membantu kemudahan dalam proses penambahan perangkat client dan juga sumber daya lainnya.
  6. Melakukan proses monitor status dan fungsi elemen – elemen suatu jaringan.
  7. Melakukan proses distribusi program dan juga update spftware kepada perangkat client yang terhubung jaringan.
  8. Membantu menggunakan kemampuan server pada jaringan komputer secara efisien.
  9. Membantu menyediakan toleransi terhadap kesalahan yang mungkin terjadi.
Selain fungsi – fungsi yang sudah disebutkan sebelumnya perlu diingat juga sistem operasi jaringan memiliki kemampuan untuk membantu suatu srver jaringan mengelola data yang keluar ataupun masuk pada suatu jaringan komputer. Beberapa fitur yang ada pada sistem operasi jaringan juga termasuk fitur sistem keamanan seperti otorisasi, pembatasan akses tertentu, dan juga pengontrolan akses secara umum. Ini termasuk fitur yang mengatur pelayanan percetakan dan jaringan internet serta dukungan sistem operasi dasar seperti dukungan prosesor, dukungan pemrosesan ganda untuk aplikasi tertentu, pendeteksian hardware serta dukungan protokol dan juga fitur manajemen pengguna.
Dengan memahami fungsi sistem operasi jaringan. Sebagai pengguna anda pasti akan dihadapkan dengan dampak positif dan negatif penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Jangan lupa untuk selalu bijak dalam menyikapi hal tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar