Rabu, 07 Agustus 2019

Merakit Sebuah Personal Computer (PC)


Perkembangan teknologi komputer yang begitu pesat telah menimbulkan fenomena baru, berupa hadirnya masyarakat yang tidak bisa hidup tanpa adanya komputer. Komputer sudah menjadi keseharian dalam melakukan berbagai aktivitas. Hal ini merupakan sebuah tantangan sekaligus kabar gembira karena membuktikan bahwa masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang adaptif.
Hal mendasar yang lazim menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat awam yang ingin mulai memanfaatkan komputer adalah mengenai “fisik” komputer itu sendiri. Dengan mengenal jenis perangkat keras yang ada di sebuah unit komputer dan menguasai teknik-teknik perakitannya, maka masyarakat akan mampu mengoptimalkan pemanfaatan komputer sesuai kebutuhan dan alokasi dana yang dimilikinya.
Merakit komputer merupakan sesuatu yang menyenangkan bagi yang suka dengan perakitan komputer. Materi kali ini akan memandu menguasai teknik perakitan Personal Computer (PC) secara praktis, langkah demi langkah, disertai dengan ilustrasi gambar dan foto peraga. Dijamin, dalam waktu singkat, akan mampu melakukan perakitan komputer secara baik dan profesional.

Apa itu merakit PC?
Pada saat merakit sebuah Komputer (PC), sebenarnya kita melakukan penggabungan beberapa komponen fisik yang nantinya akan saling mendukung dalam suatu kinerja proses komputasi. Komponen fisik ini lebih dikenal sebagai Perangkat Keras (Hardware). Perangkat keras (Hardware) ini, sekarang sudah banyak dijual terpisah sehingga memungkinkan bagi kita untuk membuat / merakit komputer (PC) sesuai dengan keinginan kita. Perangkat keras ini tersedia dan dijual bebas dengan berbagai macam Merk Dagang. Setiap merk dagang pun memiliki karakteristik masing-masing seperti performa kinerja (performance), kualitas bahan, jenis komponen, fitur yang dimiliki dan daya tahan komponen.
Keamanan  keselamatan Kerja (K3)
Sebelum merakit sebuah PC ada beberapa tips yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah:
1. Hindari merakit dalam keadaan berkeringat, karena kemungkinan keringat akan menetes keperalatan yang sedang kita rakit tanpa kita ketahui, lalu saat kita menyalakan power supply maka terjadilah hubungan pendek dan merusak hasil rakitan kita.
2. Hindari memegang atau menyentuh langsung kaki prossesor yang ada termasuk chipset. Karena dikhawatirkan adanya listrik statis yang dimiliki tubuh kita akan merusak komponen tersebut. Untuk mencegah hal ini kita harus meng-ground-kan tubuh kita dengan cara memeggang cassing saat power dihidupkan.
3. Pada setiap tahap perakitan sebalum menambahkan komponen yang baru, power supply harus dimatikan. Memasang komponen pada saat power supply hidup akan merusak komponen yang akan di pasang dan komponen lainnya.
4. Jangan lupa menyiapkan peralatan dan bahan-bahan sebelum memulai perakitan, agar seluruh kegiatan perakitan tidak terhambat pada kemungkinan kurangnya peralatan yang ada.

Ilustrasi Sederhana Merakit PC
 Slide1
Keterangan :
1. Monitor. 2. Motherboard (Mainboard). 3. Processor. 4. Socket Harddisk (ATA). 5. Memory (RAM). 6. Slot PCI (untuk menancapkan VGA Card, Soun Card, Modem, Firewire, dll.). 7. Power supply. 8. CD/DVD ROM. 9. Harddisk. 10. Keyboard. 11. Mouse.

Merakit PC

Sebelum kita melakukan perakitan alangkah baiknya kita periksa lagi komponen-komponen dan peralatan untuk melakukan perakitan sebuah PC.

Berikut komponen-komponennya :
 Casing
 Power Suply
 MotherBoard
 Processor + Heatsink
 RAM
 Harddisk
 DVD ROM/CD ROM
 Floppy disk drive (jika diperlukan)
 VGA CARD (jika diperlukan)
Komponen lainnya :
 Monitor
 Keyboard
 Mouse
 Speaker
Selain komponen-komponen di atas persiapkan pula alat tangan seperti obeng dan tang. Setelah semua sudah tersedia, langsung menuju ke perakitan sebuah PC.

Langkah-langkah untuk merakit PC adalah seperti berikut ini :

1. Menyiapkan dan Mengamati Motherboard.
a. Siapkan Motherboard dan amati bagian-bagiannya dengan seksama.
 Slide2
Gambar 1. Motherboard
b. Setelah itu buka pengunci socket processor.
 Slide3
Gambar 2. Socket processor  yang terbuka

2. Siapkan Processor
a. Perhatikan bahwa processor mempunyai tanda pada salah satu sudutnya,dalam hal ini biasanya ditandai dengan lekukan, lubang atau anak panah.
            Slide4
Gambar 3.a                                            Gambar 3.b
Gambar 3.a : Processor tampak dari samping atas
Gambar 3.b : Processor tampak dari bawah

b. Cocokan tanda tersebut dengan tanda yang ada pada socket processor.
Slide5
Gambar 4. Pemasangan Processor

c. Jika anda melakukan hal tersebut di atas dengan tepat, maka processor  akan dapat dimasukkan ke socketnya dengan baik dan benar.
d. Kunci kembali socket tersebut, dengan cara menekan tuas kebawah dan
mengaitkan pada pengunci yang ada.
 Slide6
Gambar 5a. Processor yang telah dipasang dengan benar
 Slide7
Gambar 5b. Penguncian Processor
e. Setelah semua terpasang dengan benar, maka langkah selanjutnya adalah
pemberian Thermal pasta pada bagian atas processor. Pemberian Thermal ini bertujuan agar processor mendapat pendinginan sempurna dari heatsink.
 Slide8
Gambar 5c                                           Gambar 5d
Gambar 5c. Processor yang telah terkunci dengan benar
Gambar 5d. Pemberian Thermal processor
3. Pemasangan Heatsink dan Kipas Pendingin
a. Heatsink dan kipas pendingin biasanya sudah dirangkai menjadi satu, sehingga kita hanya tinggal memasangnya dan untuk pemasangnya sangatlah mudah.
 Slide9
Gambar 6. Heat sink yang sudah terpasang.
b. Dalam contoh heatsink kali ini bentuk pendinginnya adalah bulat dan terdapat 4 buah pengunci pada 4 titik disekeliling pendingin.
 Slide10
c. Pasanglah heatsink tersebut dengan cara meletakkannya tepat di atas processor dan sesuikan dudukan pendingin pada motherboard yang ada. Kunci 4 titik pada pendingin tersebut dengan cara tekan dan putar searah dengan jarum jam menggunakan obeng.
 Slide11
4. Pemasangan RAM
a. Untuk memasang RAM, maka bukalah pengunci slot memory di kedua sisinya
pada motherboard.
b. Perhatihkan bahwa setiap keping memori memiliki celah pada sisi bawahnya.
c. Cocokkan celah ini dengan slot memori. Jika anda memaksakan memasang memory dengan arah yang salah, maka dapat merusakkan RAM atau merusak slot RAM nya.
 Slide12
Gambar 7. Pemasangan RAM
d. Tekan keping memori pada kedua sisinya sehingga terdengar bunyi “klik”, dan penguncinya akan menutup dengan sendirinya.
 Slide13
Gambar 7a. RAM yang telah terpasang dengan benar

5. Menyiapkan Casing dan Pemasangan Power Suply
a. Siapkan casing yang akan digunakan.
b. Letakkan di atas meja atau tempat lain yang dianggap aman.
c. Lepas sekrup yang ada pada bagian belakang, kemudian buka panel sampingnya dengan hati-hati.
Slide14
Gambar 8. Casing yang telah terbuka
d. Ambil Power Suply dan pasang pada tempatnya kemudian kencangkan dengan memasang skrup seperti pada gambar di bawah ini.
 Slide15
Gambar 8a. Power Suply yang telah terpasang
6. Pemasangan Motherboard
a. Cocokkan posisi motherboard dengan dudukan yang ada pada casing. Pastikan kaki-kaki tersebut akan mendukung motherboard anda di bagian yang membutuhkan tekanan kuat, seperti socket processor atau slot memory. Jangan lupa setiap dudukan motherboard yang ada lubang bautnya harus diberi sekrup/baut, agar kedudukannya kuat.
Slide16
Gambar 9. MotherBoard yang telah terpasang
b. Siapkan sekrup-sekrup yang akan digunakan dan obeng, kemudian kencangkan (putar searah jarum jam) semua sekrup yang digunakan untuk motherboard dengan baik dan benar.
7. Memasang VGA Card
a. Siapkan VGA Card yang akan dipasang.
 Slide17
Gambar 10. VGA Card
b. Buka panel penutup paling atas yang berada pada bagian belakang casing.
 Slide18
Gambar 10a. Panel penutup yang telah terbuka.
c. Pasang VGA Card dengan cara tekan keping bagian tengah sampai masuk dengan hati-hati, setelah itu kencangkan dengan memasang skrup.
 Slide19
10b. VGA Card yang sudah terpasang.
8. Menyiapkan Harddisk
a. Ambil harddisk, dan perhatikan bagian jumpernya. Pada jumper akan terdapat pilihan Master, Slave atau Cable Select. Informasi ini dapat ditemukan pada permukaan harddisk.
b. Pasang jumper pada posisi sesuai dengan yang diinginkan. Jika perlu siapkan pinset untuk mencabut dan memasang jumper pada harddisk.
9. Memasang Harddisk pada casing
a. Beberapa casing biasanya sudah manggunakan sistem bracket yang dapat dilepas untuk memudahkan dalam pemasangan harddisk dan floppy drive.
 Slide20
Gambar 11. Pemasangan Harddisk pada casing
b. Pilihlah sekrup yang sesuai, jangan sampai terlalu besar atau terlalu panjang, kemudian pasang sekrup tersebut pada dudukan harddisk dengan baik dan benar.
 Slide21
10. Menghubungkan Harddisk dengan Motherboard
a. Perhatikan tipe kabel pada Harddisk anda, apakah IDE atau SATA, tipe harddisk yang saya gunakan sekarang adalah tipe kabel SATA.
b. Pada tipe SATA , langsug saja pasang ujung kabel yang terdapat warna putih pada motherboard dan ujung satunya lagi pada harddisk.
 Slide22
Gambar 12 Pemasangan Kabel SATA
11. Memasang CD/DVD Drive
a. Untuk memasang CD / DVD drive biasanya kita perlu melepas panel depan casing terlebih dahulu, atau tergantung juga jenis dan model casing yang digunakan.
b. Membuka penutup drive yang ada pada panel depan.
c. Pasanglah CD/DVD drive pada tempatnya dengan benar.
 Slide23

12. Menghubungkan CD/DVD Drive dengan Motherboard
a. Pemasangan kabel data IDE dari CD/DVD ke motherboard, socket kabel
pada motherboardnya terdapat tepat diatas socket kabel FDD.
b. Pasang connector CD / DVD, dan ujung satunya lagi ke motherboard, pada
connector yang bertuliskan CD.
c. Jangan lupa untuk selalu merapikan kabel-kabel tersebut agar tidak saling
terkait. Atur lintasan dan jalur kabel dengan rapi, jika perlu ikatlah agar lebih
rapi dan enak dipandang mata.

14. Menghubungkan Kabel Front Panel pada Motherboard
a. Sekarang kita perlu menyambung kabel-kabel dari casing ke motherboard.
b. Kabel ini terdiri dari switch daya, indikator harddisk, indikator daya, tombol
reset, USB dan speaker, seperti tampak pada gambar berikut ini.
Slide24
Gambar 13. Pemasangan kabel Front Panel ke Motherboard

15. Menghubungkan kabel-kabel dari Power Suply
a. Setelah semua terpasang, maka langkah selanjutnya adalah menghubungkan
kabel daya dari Power Suply ke motherboard, harddisk, FDD dan DVD-ROM.
b. Untuk motherboard Pentium 4 ke atas, biasanya paling tidak ada 2 connector
daya yang harus dipasang, seperti pada gambar dibawah ini
 Slide25
gambar 14. Memasang kabel daya ke motherboard
c. Kemudian sambungkan juga kabel-kabel daya ke Harddisk, FDD, dan
CD/DVD. Jika casing saudara menggunakan kipas pendingin, maka
hubungkan ke Power Suply atau ke motherboard, sesuai dengan connector
yang dimiliki.
 Slide26
gambar 14a. Kabel HDD, FDD dan DVD-ROM yang telah terpasang.

16. Memasang Komponen – komponen Bagian Luar
a. Setelah semua komponen-komponen dalam telah terpasang, saatnya
memasang komponen-komponen luar seperti Monitor, Keyboard, Mouse dan
speaker.
b. Untuk komponen-komponen ini, kita tinggal menyambungkan kabel-kabelnya
saja pada terminal yang telah ditentukan, misalnya monitor, keyboard, mouse,
dan lain-lainnya.
 Slide27
Gambar 15. Kabel Monitor, Keyboard & Mouse yang telah terpasang
c. Jangan lupa untuk kabel-kabel daya, baik untuk bagian casing maupun
monitor.
 Slide28
gambar 15b. Kabel daya pada casing

17. PC Sudah Selesai
a. Sekarang PC anda sudah benar-benar siap, dan bisa di hidupkan. Jangan lupa
sebelum menghidupkan PC untuk selalu “berdo’a” terlebih dahulu.
b. Jika masih belum bisa dihidupkan coba periksa lagi kabel-kabel dan
komponen-komponennya, pastikan semua sudah terpasang dengan benar.
c. Setelah PC anda sudah menyala, langkah selanjutnya adalah menginstal Sistem
Operasi, Driver dan Software-software yang anda kehendaki.
 Slide29
gambar 16. PC sudah selesai
Sumber :
dan berbagai sumber lainnya.

Kamis, 01 Agustus 2019

Subnetting Dalam Jaringan Komputer (Pengertian, Alasan, Tujuan, Fungsi, Proses, Teknik, dan Perhitungannya)



Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru. Subnetting merupakan teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil. Subnetting hanya dapat dilakukan pada IP addres kelas A, IP Address kelas B dan IP Address kelas C. Dengan subnetting akan menciptakan beberapa network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.
 

Alasan Melakukan Subnetting

Mengalokasikan IP address yang terbatas supaya lebih efisien. Jika internet terbatas oleh alamat-alamat di kelas A, B, dan C, tiap network akan memliki 254, 65.000, atau 16 juta IP address untuk host devicenya. Walaupun terdapat banyak network dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit network (kalau tidak mau dibilang ada) yang memiliki host sebanyak 65.000 atau 16 juta. Dan network yang memiliki lebih dari 254 device akan membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin akan menghamburkan percuma sekitar 10 ribuan IP address.

Alasan kedua adalah, walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada di physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk network. Karena alasan kinerja, network biasanya disegmentasikan ke dalam domain broadcast yang lebih kecil – bahkan lebih kecil – dari Class C address.
 

Tujuan Subnetting

Tujuan dari subnetting adalah sebagai berikut:
  1. Untuk mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host, kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 – 10 =244 alamat yang tidak terpakai).
  2. Membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
  3. Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak. Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
  4. Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
  5. Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.
  6. Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan daam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.
  7. Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.

 

Fungsi Subnetting

Fungsi subnetting antara lain sbb:
  • Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan tidak akan bertabrakan (collision) atau macet.
  • Teroptimasinya unjuk kerja jaringan.
  • Pengelolaan yang disederhanakan.
  • Membantu pengembangan jaringan ke arah jarak geografis yang menjauh,

Proses Subnetting

Untuk melakukan proses subnetting kita akan melakukan beberapa proses antara lain :
  1. Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask.
  2. Menentukan jumlah host per subnet.
  3. Menentukan subnet yang valid.
  4. Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet.
  5. Menentukan host – host yang valid untuk tiap subnet.

 

Mengenal Teknik Subnetting

Misalkan disebuah perusahaan terdapat 200 komputer (host). Tanpa menggunakan subnetting maka semua komputer (host) tersebut dapat kita hubungkan kedalam sebuah jaringan tunggal dengan perincian sebagai berikut:
 
Misal kita gunakan IP Address Private kelas C dengan subnet mask defaultnya yaitu 255.255.255.0 sehingga perinciannya sebagai berikut:
 
Network Perusahaan
Alamat Jaringan                      : 192.168.1.0
Host Pertama                          : 192.168.1.1
Host Terakhir                          : 192.168.1.254
Broadcast Address                 : 192.168.1.255
 
Misalkan diperusahaan tersebut terdapat 2 divisi yang berbeda sehingga kita akan memecah network tersebut menjadi 2 buah subnetwork, maka dengan teknik subnetting kita akan menggunakan subnet mask 255.255.255.128 (nilai subnet mask ini berbeda-beda tergantung berapa subnetwork yang akan kita buat) sehingga akan menghasilkan 2 buah blok subnet, dengan perincian sebagai berikut:
 
Network Divisi A
Alamat Jaringan / Subnet A    : 192.168.1.0
Host Pertama                          : 192.168.1.1
Host Terakhir                          : 192.168.1.126
Broadcast Address                 : 192.168.1.127

Network Divisi B
Alamat Jaringan / Subnet B    : 192.168.1.128
Host Pertama                          : 192.168.1.129
Host Terakhir                          : 192.168.1.254
Broadcast Address                 : 192.168.1.255

Dengan demikian dengan teknik subnetting akan terdapat 2 buah subnetwork yang masing-masing network maksimal terdiri dari 125 host (komputer). Masing-masing komputer dari subnetwork yang berbeda tidak akan bisa saling berkomunikasi sehingga meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti. Apabila dikehendaki agar beberapa komputer dari network yang berbeda tersebut dapat saling berkomunikasi maka kita harus menggunakan Router.
 

Subnet Mask

Subnetmask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya. SUBNET MASK DEFAULT ini untuk masing-masing Class IP Address adalah sbb:

Class
Oktet Pertama
Subnet Mask Default
Private Address
A
1 – 127
255.0.0.0
10.0.0.0 – 10.255.255.255
B
128 – 191
255.255.0.0
172.16.0.0 – 172.31.255.255
C
192 – 223
255.255.225.0
192.168.0.0 – 192.168.255.255

Subnetmask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan apakah suatu jaringan yang dimaksud adalah termasuk jaringan lokal atau non lokal.

Network ID dan host ID di dalam IP address dibedakan oleh penggunaan subnet mask. Masing-masing subnet mask merupakan pola nomor 32-bit yang merupakan bit groups dari semua (1) yang menunjukkan network ID dan semua nol (0) menunjukkan host ID dari porsi IP address.
Kelas IP Address
BIT SUBNET (Default)
SUBNETMASK (Default)
A
11111111 00000000 00000000 00000000
255.0.0.0
B
11111111 11111111 00000000 00000000
255.255.0.0
C
11111111 11111111 11111111 00000000
255.255.255.0

Jangan bingung membedakan antara subnet mask dengan IP address. Sebuah subnet mask tidak mewakili sebuah device atau network di internet. Subnet mask digunakan untuk menandakan bagian mana dari IP address yang digunakan untuk menentukan network ID. Anda dapat langsung dengan mudah mengenali subnet mask, karena octet pertama pasti 255, oleh karena itu 255 bukanlah octet yang valid untuk IP address class.

          Terdapat aturan-aturan dalam membuat Subnet Mask:
Angka minimal untuk network ID adalah 8 bit. Sehingga, oktet pertama dari subnet pasti 255.

  1. Angka maksimal untuk network ID adalah 30 bit. Anda harus menyisakan sedikitnya 2 bit untuk host ID, untuk mengizinkan paling tidak 2 host. Jika anda menggunakan seluruh 32 bit untuk network ID, maka tidak akan tersisa untuk host ID. Ya, pastilah nggak akan bisa. Menyisakan 1 bit juga tidak akan bisa. Hal itu disebabkan sebuah host ID yang semuanya berisi angka 1 digunakan untuk broadcast address dan semua 0 digunakan untuk mengacu kepada network itu sendiri. Jadi, jika anda menggunakan 31 bit untuk network ID dan menyisakan hanya 1 bit untuk host ID, (host ID 1 digunakan untuk broadcast address dan host ID 0 adalah network itu sendiri) maka tidak akan ada ruang untuk host sebenarnya. Makanya maximum network ID adalah 30 bit.
  2. Karena network ID selalu disusun oleh deretan angka-angka 1, hanya 9 nilai saja yang mungkin digunakan di tiap octet subnet mask (termasuk 0). Tabel berikut ini adalah kemungkinan nilai-nilai yang berasal dari 8 bit.


BINARY OCNET
DECIMAL
00000000
0
10000000
128
11000000
192
11100000
224
11110000
240
11111000
248
11111100
252
11111110
254
11111111
255

Penghitungan Subnetting

Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah yaitu:
  • Jumlah Subnet.
  • Jumlah Host per Subnet.
  • Blok Subnet.
  • Alamat Host- Broadcast.

Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24 artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.

Sumber Referensi : http://hanafi-richi-ramadhan.blogspot.co.id/2014/05/materi-tentang-subnetting.html