Rabu, 09 September 2020

Pengertian dan Fungsi NAT (Network Address Translation) pada jaringan komputer

Apakah yang dimaksud dengan NAT (Network Address Translation) pada jaringan komputer?

NAT (Network Address Translation) adalah adalah sebuah proses pemetaan alamat IP dimana perangkat jaringan komputer akan memberikan alamat IP public ke perangkat jaringan local sehingga banyak IP private yang dapat mengakses IP public.
Dengan kata lain NAT akan mentranslasikan alamat IP sehingga IP address pada jaringan local dapat mengakses IP public pada jaringan WAN. NAT mentranslasikan alamat IP private untuk dapat mengakses alamat host diinternat dengan menggunakan alamat IP public pada jaringan tersebut. Tanpa hal tersebut(NAT) tidaka mungkin IP private pada jaringan local bisa mengakses internet.




Apa Fungsi dari NAT (Network Address Translation) pada jaringan komputer?

NAT (Network Address Translation) pada jaringan komputer berfungsi sebagai translasi alamat IP public ke alamat IP private atau sebaliknya sehingga dengan adanya NAT ini setiap komputer pada jaringan LAN dapat mengakses internet dengan mudah.

Kita tahu bahwa alamat IP Public didunia ini sudah semakin menipis sehingga penggunaan dati NAT ini dirasa sangatlah efisien dan efektif terutama dalam alokasi alamat IP.

Jenis - jenis dari NAT (Network Address Translation)

Pada jaringan komputer terdapat 2 jenis NAT, diantaranya:
  • Dnat atau Destiantion Network Address Translation adalah sebuah NAT yang berfungsi untuk meneruskan paket dari IP public melalui firewall ke suatu host dalam jaringan. Dnat hanya bekerja pada tabel nat dan didalam tabel NAT berisi 3 bagian yang disebut dengan CHAIN, ketiga CHAIN tersebut meliputi prerouting, postrouting dan output.
  • SNAT atau Source Network Address Translation yaitu sebuah NAT yang bertugas untuk merubah source address dari suatu paket data. SNAT hanya berlaku pada postrouting.


Kelebihan dan Kelemahan NAT (Network Address Translation)
Sebuah sistem tentunya akan memiliki kelebihan dan kelemahan, sehingga dengan memahami kelebihan dan kelemahan dan sistem tersebut kita bisa tahu kenapa kita harus menggunakan atau tidak menggunakannya, Berikut adalah kelebihan dan kelemahan menggunakan NAT pada jaringan:

Kelebihan dari NAT (Network Address Translation)
  • Dengan adanya NAT dapat mengurangi adanya duplikasi IP address pada jaringan atau biasanya dikenal dengan conflict IP Address
  • Dengan adanya NAT akan menghindari pengalamatan ulang pada saat jaringan tersebut berubah.
  • Dapat menghemat IP Legal yang diberikan oleh ISP (Internet Service Provider)
  • Dapat meningkatkan fleksibelitas untuk koneksi jaringan internet.
Kelemahan dari NAT (Network Address Translation)
  • NAT dapat menyebabkan keterlambatan proses, ini disebabkan karena data yang dikirim harus melalui perangkat NAT terlebih dahulu.
  • NAT dapat menyebabkan beberapa aplikasi yang tidak bisa berjalan dengan normal
  • Dengan adanya NAT dapat menghilangkan kemampuan untuk melacak data karena data tersebut akan melewati firewall.


Cara Kerja NAT (Network Address Translation) pada Jaringan Komputer

NAT mempunyai fungsi yaitu sebagai translasi sebuah IP address, sehingga dengan adanya NAT ini IP address private dapat dengan mudah mengakses alamat IP public. Berikut adalah cara kerja dari NAT:
  • Didalam IP address terdapat sebuah bagian yang mana di dalam IP tersebut terdapat informasi-informasi berupa alamat asal, alamat tujuan, TTL, dll. Bagian ini disebut dengan header
  • Sebagai contoh adalah sebuah komputer client dengan IP 192.168.1.2 akan mengakses atau melakukan request ke alamat www.google.co.id dengan IP 216.239.61.104, maka proses yang akan terjadi adalah sebagai berikut :
  • Pada header, informasi yang tersimpan antara lain alamat asal > 192.168.1.2
  • Sehingga ketika paket telah sampai pada router (gateway dari client), maka isi dari header akan dirubah menjadi : alamat asal > 192.168.1.1
  • Sebelum paket keluar (menuju internet), maka header tersebut akan kembali berubah menjadi, alamat asal > 200.100.50.2, demikian seterusnya.
  • Proses di atas merupakan mekanisme dari SNAT (source NAT), dimana IP asal (komputer client) akan dirubah disesuaikan dengan IP ketika paket telah berpindah. Ketika server google melakukan response / balasan, maka akan terjadi DNAT (destination NAT), dimana IP tujuan akan berubah disesuaikan dengan tujuan paket (komputer client). Prosesnya adalah sebagai berikut :
  • Pada header, ketika paket telah sampai pada Router, informasi IP tujuan >200.100.50.20
  • Ketika paket berada pada gateway, IP tujuan >192.168.1.1
  • Di sini header akan kembali mengalami perubahan, IP tujuan > 192.168.1.2
  • Sehingga Paket dapat dikirim dan bisa sampai pada komputer client.

Konfigurasi Control Panel Hosting


 
 EHCP (Easy Hosting Control Panel) merupakan web hosting control panel yang dibuat untuk sistem operasi Linux dan keturunan Debian. Bisa dikatakan EHCP adalah sebuah hosting panel, Hosting panel sendiri merupakan antarmuka berbasis web yang disediakan oleh perusahaan hosting yang memungkinkan pelanggan untuk mengelola berbagai layanan mereka host di satu tempat. EHCP menawarkan semua fitur kontrol panel hosting seperti FTP Account, MySQL Database, Pengguna Panel, Reseller, MailBox dengan Squirrelmail and Round Cube.

Cara Installasi/Konfigurasi :
1. Buka VirtualBox, disini saya menggunakan versi 4.2.10.
2. Klik icon New atau Baru.



3. Berikan nama untuk mesin virtual, pilih Linux untuk Tipe SO nya, dan pilih Debian (64- bit) untuk versinya. Kemudian klik Next atau Lanjut.



4. Atur RAM yang akan digunakan, karena RAM PC saya hanya 2GB, maka saya atur RAM menjadi 384 MB saja. Kemudian klik Next atau Lanjut.



5. Untuk Harddisk saya akan menggunakan VHD Debian Default, maka pilih Gunakan Berkas hard disk yang ada atau Use an existing virtual hard drive file.



6. Kemudian klik icon berkas, lalu pilih hard drive file yang akan digunakan. Kemudian klik Open.



7. Kemudian klik Create atau Buat.
8. Setting Network atau Jaringan mesin virtual dengan cara klik Setting atau Pengaturan, pilih Network atau Jaringan, pilih Bridge Adapter atau Adaptor Ter-Bridge untuk Adaptor1 dan Host Only Adapter atau Hanya Host untuk Adaptor2.





1. Klik Start atau Mulai, kemudian login ke Debian sebagai root dengan user dan password root.



2. Ketikkan perintah “nano /etc/network/interfaces”.



3. Kemudian akan tampil menu seperti dibawah ini, lalu setting IP Address, Netmask, dan Gateway yang satu network atau jaringan dengan jaringan internet pada PC kita






4. Masukkan perintah “nano /etc/resolv.conf”.



6. Masukkan DNS servernya.





8. Kemudian restart terlebih dahulu dengan perintah “/etc/init.d/networking/restart”.



9. Lalu kita cek IP Address tadi dengan perintah “ifconfig”.



C. Update Repository dengan CD-ROM

1. Masukkan Drive Optik dengan cara pilih Device > Drive Optic >Debian 8.5.0 amd64- DVD.





2. Kemudian masukkan perintah “apt-get update”, pastikan Done.



D. Install SSH Server

Masukkan perintah “apt-get install openssh-server –y”, pastikan installasi 100%.



E. Install Aplikasi Hosting di Debian Server

Sebelum melakukan instalasi hosting didebian server, ada beberapa aplikasi pendukung yang harus di install terlebih dahulu, seperti apache2, mysql server, php maupun phpmyadmin.

# Install apache2, php5, mysql-server, phpmyadmin didebian

1. Masukkan perintah “apt-get install apache2 –y”.



2. Kemudian masukkan perintah “apt-get install php5 –y” untuk menginstall php5.



3. Ketikkan perintah “service apache2 restart”.



4. Masukkan perintah “nano /var/www/html/info.php”.




5. Masukkan script berikut :



6. Simpan dengan menekan ctrl+x kemudian tekan Y lalu enter.





7. Selanjutnya buka browser dan ketikkan “ip-address-debian/info.php” contohnya

“192.168.11.184/info.php”.



8. Lakukan installasi mysql-server dengan perintah “apt-get install mysql-server -y”.



9. Setelah mengetikan perintah instal diatas maka akan keluar jendela untuk memasukan password mysql, dan untuk password saya menggunakan “root” agar mudah diingat




10. Ketik ulang password untuk mysql



11. Selanjutnya install phpmyadmin dengan perintah “apt-get install phpmyadmin –y”.



12.Saat proses instalasi berlangsung, maka akan keluar jendela konfigurasi phpmyadmin dengan cara mengklik tombol space pada posisi apache2 kemudian tab dan pilih ok



13. Jika keluar jendela konfigurasi database, pilih “yes”



14. Jika keluar jendela untuk password maka isikan dengan “root”



15. Kemudian isi lagi password dengan “root”



16. Dan isi lagi password dengan “root”



17. Lalu buka browser dan ketikkan “http://ip-address-debian/phpmyadmin/” contohnya “http://192.168.43.19/phpmyadmin/”. Kemudian masukkan username dan password root..







# Install aplikasi EHCP untuk Hosting di Debian (menggunakan jaringan local SMK N 1 Bukateja)

1. Pindah direktori dengan perintah “cd /var/www/html/”.



2. Kemudian download aplikasi EHCP, disini saya menggunakan IP FTP luar jaringan sekolah karena PC yang saya gunakan tidak terhubung dengan jaringan SMK N 1 Bukateja, dengan perintah “wget ftp://10.10.10.102.3/Materi/asj/ehcp.tgz”.




3. Lalu ubah permissionnya dengan perintah “chmod –R 777 /var/www/html/”.



4. Selanjutnya extract filenya dengan perintah “tar zxvf ehcp.tgz”.



5. Kemudian pindah direktori dengan perintah “cd ehcp/”.



6. Lakukan installasi EHCP dengan perintah “./install.sh”.



7. Kemudian tekan enter seperti gambar berikut :



8. Tekan enter lagi :



12. Lalu masukkan nama (toni) dan masukan alamat eemail kemudian tekan enter.


14. Selanjutnya masukkan password (root) sebanyak 4 kali dan tekan enter.









15. Masukkan hostname (smk) kemudian tekan enter.



16. Selanjutnya tekan enter.



17. Kemudian masukkan bahasa (en) untuk bahasa inggris dan tekan enter.



18. Masukkan konfirmasi Yes or No (pilih Y) dan tekan enter.



19. Tunggu sampai proses installasi selesai hingga muncul tampilan seperti berikut :

20. Pilih Ok dan tekan enter.



21. Pilih Internet Site dan tekan enter.



22. Masukkan mail namenya dan tekan enter.



23. Tunggu sampai proses selesai.



24. Jika proses installasi telah selesai, kemudian buka browser dan masukkan “ip-address- debian/ehcp/” contohnya "http://192.168.11.184/ehcp/". Masukkan username (admin) dan password (root).





26. SELESAI