Kamis, 29 Agustus 2019

Penjelasan Web Proxy Mikrotik

Penjelasan Web Proxy Mikrotik – Proxy adalah suatu aplikasi yang menjadi perantara antara client dengan server, sehingga client tidak akan berhubungan langsung dengan server-server yang ada di Internet. Mikrotik memiliki fitur Web proxy yang bisa digunakan sebagai proxy server yang nantinya akan menjadi perantara antara browser user dengan web server di Internet.

Cara Kerja Web Proxy

Ketika user membuka suatu situs, maka browser akan mengirimkan HTTP request ke Server, namun karena computer user ini menggunakan web proxy maka proxy akan menerima HTTP request dari browser tersebut kemudian membuat HTTP request baru atas nama dirinya. HTTP request baru buatan Proxy inilah yang diterima oleh Server kemudian Server membalas dengan HTTP Response dan diterima oleh Proxy yang kemudian diteruskan ke browser user yang sebelumnya melakukan request.

Perbedaan Web Proxy dengan NAT

Mungkin penjelasan cara kerja web proxy di atas hamper mirip dengan NAT (Network Address Translation) Masquerade, namun sebenarnya berbeda. Karena jika menggunakan NAT, maka Mikrotik hanya akan meneruskan HTTP Request yang dibuat oleh computer user. HTTP request tersebut diteruskan ke Server oleh Mikrotik tanpa membuat HTTP request baru seperti halnya pada Web Proxy.
NAT hanya menangani paket data saja, sedangkan Proxy bekerja dengan memeriksa konten dari HTTP Request dan Response secara detail, sehingga Proxy sering juga disebut sebagai Application Firewall.

Web Proxy Membutuhkan Resource CPU Besar

Jika mengaktifkan fitur Web proxy pada Mikrotik anda harus memperhatikan kapasitas memori dan CPU. Karena Mikrotik akan membuat HTTP Request baru atas nama dirinya, sehingga membutuhkan pemakaian Resource memori dan CPU yang lebih besar daripada hanya menggunakan NAT. Jika pemakaian resource Mikrotik berlebihan maka akan membuat Router Mikrotik anda hang dan koneksi internet pun akan jadi lambat.

Keuntungan menggunakan Web Proxy

Fungsi dari proxy secara umum adalah sebagai Caching, Filtering, dan Connection Sharing. Semua fungsi ini dapat anda temui pada Web Proxy Mikrotik. Berikut ini adalah Keuntungan / Manfaat Web Proxy pada Mikrotik :
Caching
Web Proxy Mikrotik dapat melakukan caching content yaitu menyimpan beberapa konten web yang disimpan di memori Mikrotik. Konten tersebut akan digunakan kembali apabila ada permintaan pada konten itu lagi. Misalnya anda membuka Facebook.com, maka file-file pada web tersebut seperti image, script, dll akan disimpan oleh web proxy, sehingga jika lain kali anda membuka Facebook maka tidak perlu konek ke Internet pun halaman itu bisa dibuka dengan mengambil file dari cache proxy. Hal ini dapat menghemat bandwidth Internet dan mempercepat koneksi.

Filtering
Dengan menggunakan Web Proxy anda dapat membatasi akses konten-konten tertentu yang di-request oleh client. Anda dapat membatasi akses ke situs tertentu, ekstensi file tertentu, melakukan redirect (pengalihan) ke situs lain, maupun pembatasan terhadap metode akses HTTP. Hal tersebut tidak dapat anda lakukan jika hanya menggunakan NAT.


Connection Sharing
Web Proxy meningkatkan level keamanan dari jaringan anda, karena computer user tidak berhubungan langsung dengan web server yang ada di Internet.
sumber:http://mikrotikindo.blogspot.co.id/2013/04/penjelasan-web-proxy-mikrotik.html



Senin, 26 Agustus 2019

DHCP ( Dynamic Host Configuration Protocol )

BERKENALAN DENGAN DHCP SERVER, JENIS APLIKASI SERVER DALAM JARINGAN INTERNET

Berkenalan dengan DHCP Server, Jenis Aplikasi Server dalam Jaringan Internet

Meta desc: DHCP Server merupakan salah satu jenis aplikasi server yang ada dalam jaringan internet. Layanan ini memiliki banyak manfaat bagi penggunanya. Untuk tahu lebih lanjut, simak informasinya hanya di artikel ini!
Anda pastinya sudah mengenal berbagai jenis aplikasi server yang ada dalam jaringan internet, bukan? Salah satu di antaranya ada DHCP Server. Tahukah Anda apa pengertian serta manfaat dari server tersebut? Artikel ini akan membahas seputar DHCP Server secara lebih lengkap. Berikut informasinya untuk Anda:
Definisi DHCP Server
DHCP adalah singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol yang merupakan layanan yang secara otomatis memberikan IP Address ke komputer yang memintanya. DHCP Server adalah pihak yang memberikan nomor IP Address, sedangkan yang meminta disebut DHCP Client. Dengan adanya layanan ini seorang administrator jaringan tidak perlu lagi memberikan IP Address secara manual ke setiap komputer yang ada dalam jaringan saat konfigurasi TCP/IP, tapi hanya cukup memberikan referensi ke DHCP.
Fungsi DHCP Server
Server ini memberikan banyak fungsi. Diantaranya adalah sebagai berikut:
  • Memudahkan seorang administrator jaringan dalam memberikan nomor IP Address secara otomatis di komputer dalam jaringan tanpa harus mengisinya secara manual.
  • Didesain untuk melayani jaringan yang besar dan konfigurasi TCP/IP yang kompleks.
  • Memudahkan proses transfer data kepada PC client lain atau PC server.
  • Mencegah terjadinya IP conflict.
  • Memungkinkan client menggunakan alamat IP yang reusable, maksudnya alamat IP tersebut bisa dipakai oleh client lainnya jika sedang tidak menggunakannya (off).
  • Menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain.
  • Memberikan satu alamat IP dan parameter-parameter konfigurasi lainnya kepada client, seperti DNS Server dan Default Gateway.
  • Memungkinkan client untuk menggunakan satu alamat IP dalam jangka waktu tertentu dari server.
Kekurangan Layanan DHCP
Selain membawa banyak manfaat, ternyata DHCP juga memiliki kekurangan di bawah ini:
  • Tidak adanya otorasi atau pembuktian keaslian selama adanya komunikasi antara DHCP Server dan DHCP Client. Akibatnya DHCP Server tidak mengetahui jika ada DHCP Client yang tidak sah di dalam jaringan. Begitu juga DHCP Client tidak mengetahui adanya DHCP Server yang tidak sah di dalam jaringan. Alhasil terdapat kemungkinan adanya komputer DHCP Server dan Client palsu atau yang tidak termasuk dalam jaringan yang dibuat.
  • Semua pemberian nomor IP Address bergantung pada server. Jadi jika server sedang mati, maka semua komputer client akan terkena dampaknya, seperti disconnect dan tidak saling terhubung.
Bagaimana Tahapan Cara Kerjanya?
DHCP Server memiliki tahapan cara kerja sebagai berikut:
  1. IP Least Request: yaitu proses saat client meminta nomor IP ke server (broadcast mencari DHCP Server).
  2. IP Least Offer: DHCP menjawab dengan memberikan nomor IP yang ada di database DHCP.
  3. IP Lease Selection: client memilih penawaran DHCP Server yang pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan pesan menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server.
  4. IP Lease Acknowledge: DHCP Server memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi nomor IP dan informasi lain kepada client dengan sebuah ACKnowledgement. Setelah itu server meminjamkan (lease) nomor IP yang ada ke DHCP client dan mencoret nomor IP tersebut dari daftar pool.
  5. Lease Period: pemakaian DHCP Client dinyatakan selesai. Nomor IP dikembalikan kepada DHCP Server dan server dapat memberikan nomor IP kepada client yang membutuhkan.
Demikianlah penjelasan dari DHCP Server yang penting untuk Anda ketahui. Semoga artikel ini bisa membantu Anda yang sedang mencari informasi seputar jenis aplikasi server.

Sumber : https://www.baktikominfo.id/id/informasi/pengetahuan/berkenalan_dengan_dhcp_server_jenis_aplikasi_server_dalam_jaringan_internet-659


Kamis, 15 Agustus 2019

Pengertian, Sejarah, dan Prinsip Kerja NTP

Network Time Protocol (NTP) adalah sebuah protokol yang digunakan untuk pengsinkronan waktu di dalam sebuah jaringan bisa pada jaringan LAN (Local Area Network) maupun pada jaringan internet dan untuk sinkronisasi jam-jam sistem komputer di atas paket-switching, variabel-latency jaringan data. Proses sinkronisasi ini dilakukan didalam jalur komunikasi data yang biasanya menggunakan protokol komunikasi TCP/IP. Sehingga proses ini sendiri dapat dilihat sebagai proses komunikasi data yang hanya melakukan pertukaran paket-paket data saja.
NTP menggunakan port komunikasi UDP nomor 123.
NTP (Network Time Protocol) merupakan sebuah protokol yang digunakan untuk mengsingkronkan waktu antar komputer. Singkronisasi waktu yang dilakukan oleh protokol ini sangat akurat dapat mencapai 10 milidetik untuk jaringan internet dan dapat mencapai 200 milidetik dalam jaringan lokal. NTP sendiri berada di 2 sisi yaitu sisi klien dan sisi server, kegunaan layanan di ntp adalah untuk mempaskan atau menyesuaikan waktu yang ada sesuai regional dimana mesin komputer itu berada.
NTP server pun tidak berdiri sendiri, tetapi ntp server juga saling bersikronisasi dengan server ntp lain nya, setiap server berada di level tertentu yang sering disebut dengan istilah stratum .Terdapat 15 stratum, semakin kecil nilai stratum semakin tinggi kedudukan atau level nya . Level stratum di hitung dari angka 0 hingga 14, dan stratum 0 bukan server namun stratum ini adalah peralatan waktu yang sangat presisi seperti jam atom yang terhubung langsung dengan server stratum 1.
SEJARAH NTP
NTP merupakan sebuah aplikasi yang berbasiskan Internet protocol yang paling lama, paling tua dan paling terdistribusi yang berjalan dalam Internet tanpa berhenti sedikitpun. NTP ditemukan pada tahun 1984 oleh seseorang bernama Dave Mills yang berasal dari Universitas Delaware.
Pada tahun 1979, jaringan sinkronisasi waktu teknologi yang digunakan dalam apa yang mungkin demonstrasi publik pertama dari internet layanan yang berjalan melalui jaringan satelit trans-Atlantik, di konferensi komputer di New York. Teknologi ini kemudian dijelaskan dalam 1981 Internet Engineering Catatan (IEN) 173 dan protokol umum dikembangkan dari itu yang didokumentasikan dalam RFC 778
Teknologi ini pertama kali digunakan dalam jaringan lokal sebagai bagian dari Hello protokol routing dan diimplementasikan dalam fuzzball, sistem operasi eksperimental digunakan dalam prototyping jaringan, di mana ia berjalan selama bertahun-tahun.
Alat jaringan terkait lainnya yang tersedia baik dulu dan sekarang. Mereka termasuk Daytime dan Waktu protokol untuk merekam waktu kejadian, serta ICMP Timestamp pilihan dan IP Timestamp (RFC 781). Sistem sinkronisasi yang lebih lengkap, meskipun kurang analisis data NTP dan jam mendisiplinkan algoritma, termasuk daemon Unix waktunya, yang menggunakan algoritma pemilihan untuk menunjuk server untuk semua klien; dan Digital Waktu sinkronisasi layanan (DTSS), yang menggunakan hirarki server mirip dengan model strata NTP.
Pada tahun 1985, NTPv0 dilaksanakan di kedua fuzzball dan Unix, dan NTP header paket dan round-trip delay dan offset perhitungan, yang telah bertahan dalam NTPv4, didokumentasikan dalam RFC 958. Meskipun komputer yang relatif lambat dan jaringan yang tersedia pada saat itu, akurasi yang lebih baik dari 100 milidetik biasanya diperoleh pada Atlantic link mencakup, dengan akurasi 10s milidetik pada Ethernet jaringan.
Pada tahun 1988, spesifikasi jauh lebih lengkap dari protokol NTPv1, dengan algoritma yang terkait, diterbitkan dalam RFC Ini menarik pada hasil eksperimen dan algoritma jam penyaring didokumentasikan di RFC 956 dan adalah versi pertama untuk menggambarkan client-server dan rekan -untuk-peer mode.
Pada tahun 1991, NTPv1 arsitektur, protokol dan algoritma dibawa ke perhatian audiens yang lebih luas rekayasa dengan penerbitan sebuah artikel oleh David L. Mills di IEEE Transaksi pada Komunikasi.
Pada tahun 1989, RFC 1119 diterbitkan mendefinisikan NTPv2 dengan cara mesin negara, dengan pseudocode untuk menggambarkan operasinya. Memperkenalkan protokol manajemen dan otentikasi kriptografi skema yang memiliki kedua selamat ke NTPv4. Desain NTP dikritik karena kurang prinsip kebenaran formal oleh masyarakat DTSS. Alternatif desain mereka termasuk algoritma Marzullo ini, versi modifikasi dari yang segera ditambahkan ke NTP. Sebagian besar algoritma dari era ini juga sebagian besar selamat ke NTPv4.
Pada tahun 1992, RFC 130[1]5 didefinisikan NTPv3. RFC termasuk analisis semua sumber kesalahan, dari jam referensi ke klien akhir, yang memungkinkan perhitungan metrik yang membantu memilih server terbaik di mana beberapa kandidat muncul untuk tidak setuju. Modus Broadcast diperkenalkan. Dalam tahun-tahun berikutnya, sebagai fitur baru yang ditambahkan dan perbaikan algoritma yang dibuat, menjadi jelas bahwa versi protokol baru yang diperlukan.
Pada tahun 2010, RFC 5905 diterbitkan mengandung spesifikasi yang diusulkan untuk NTPv4, tetapi protokol secara signifikan telah pindah sejak saat itu, dan pada 2014, RFC diperbarui belum dipublikasikan. Setelah pensiun dari Mills dari University of Delaware, implementasi referensi saat ini dikelola sebagai open source proyek yang dipimpin oleh Harlan Stenn.
NTP sampai saat ini sudah tercipta sebanyak empat versi. • NTP versi 0 atau cikal-bakal NTP protokol berawal pada tahun 1985. Versi percobaan ini akhirnya di dokumentasikan menjadi • NTP versi 1 tiga tahun kemudian dalam RFC-1059. • NTP versi 2 muncul pada tahun 1989 yang di dalamnya terdapat cukup banyak fasilitas yang baru. • NTP versi 3 muncul pada tahun 1992 ke dunia Internet dengan konsep konsep baru terhadap penanganan error dan analisisnya untuk membuat perhitungan waktu lebih akurat. Namun, versi ini tidak bertahan lama karena setelah dilakukan evaluasi dan revisi yang teliti, dalam tahun yang sama juga, para peneliti merasa membutuhkan sebuah nomor versi baru untuk revisinya tersebut. • NTP versi 4 yang lebih baik dan lebih banyak fasilitasnya daripada versi 3 nya. Salah satu fasilitasnya adalah adanya versi tambahan yang dibuat sangat ringan yang diberi nama SNTP.
PRINSIP KERJA NTP
NTP bekerja dengan menggunakan algoritma Marzullo dengan menggunakan referensi skala waktu UTC. Sebuah jaringan NTP biasanya mendapatkan perhitungan waktunya dari sumber waktu yang tepercaya seperti misalnya radio clock atau atomic clock yang terhubung dengan sebuah time server. Kemudian jaringan NTP ini akan mendistribusikan perhitungan waktu akurat ini ke dalam jaringan lain.
Sebuah NTP client akan melakukan sinkronisasi dengan NTP server dalam sebuah interval pooling yang biasanya berkisar antara 64 sampai 1024 detik. Namun, waktu sinkronisasi ini biasa berubah secara dramatis bergantung kepada kondisi dan keadaan jaringan yang akan digunakannya.
NTP menggunakan sistem hirarki dalam bekerja dan melakukan sinkronisasinya. Sistem hirarki ini menggunakan istilah Clock stratum atau strata untuk menggambarkan tingkatan-tingkatannya. Di mana clock strata tingkat pertama merupakan perangkat komputer yang melakukan sinkronisasi dengan penghitung waktu eksternal seperti misalnya GPS clock, atomic clock atau radio clock yang sangat akurat. Perangkat berstatus stratum 2 merupakan perangkat yang dikirimi perhitungan waktu oleh stratum 1 secara langsung dengan menggunakan protokol NTP. Begitu seterusnya sistem hirarki berjalan. Batas atas untuk strata adalah 15; stratum 16 digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu perangkat tidak tersinkronisasi.
Parameter kedua, NTP akan melakukan proses komparasi terhadap beberapa perhitungan waktu dari beberapa server. Sebuah perangkat NTP yang memiliki pencatatan waktu yang paling berbeda dengan yang lainnya pasti akan dihindari oleh perangkat-perangkat lainnya, meskipun nilai stratumnya paling rendah daripada mesin yang lain.
NTP versi 4 biasanya dapat menjaga ketepatan waktu hingga 10 millisecond 1/100 detik dalam media komunikasi publik atau Internet. Di dalam jaringan lokal yang kondisinya ideal, NTP dapat menjaga ketepatan perhitungannya hingga 20 microsecond atau 1/5000 detik.
Timestamp atau pencatatan waktu yang digunakan oleh protokol NTP adalah sepanjang 64-bit yang terdiri dari 32-bit pertama untuk perhitungan detik, dan 32-bit berikutnya untuk perhitungan pecahan dari satuan detik. Dari spesifikasi ini, maka NTP akan memiliki skala waktu sebesar 2/32 detik atau sebesar 136 tahun dengan berdasarkan perhitungan menggunakan teori resolusi 2 -32 detik (sekitar 0.233 nanosecond).
Meskipun perhitungan waktu NTP akan kembali berulang ketika sudah mencapai 2 32, implementasinya dibuat sedemikian rupa sehingga waktu NTP tidak akan terganggu dengan programprogram penyesuai waktu lainnya. Lagi pula fasilitas NTP pada perangkat-perangkat komputer juga paling lama digunakan selama beberapa decade saja, jadi jika berjalan dengan baik maka aplikasi NTP tidak akan mengalami masalah berarti.

Rabu, 07 Agustus 2019

Merakit Sebuah Personal Computer (PC)


Perkembangan teknologi komputer yang begitu pesat telah menimbulkan fenomena baru, berupa hadirnya masyarakat yang tidak bisa hidup tanpa adanya komputer. Komputer sudah menjadi keseharian dalam melakukan berbagai aktivitas. Hal ini merupakan sebuah tantangan sekaligus kabar gembira karena membuktikan bahwa masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang adaptif.
Hal mendasar yang lazim menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat awam yang ingin mulai memanfaatkan komputer adalah mengenai “fisik” komputer itu sendiri. Dengan mengenal jenis perangkat keras yang ada di sebuah unit komputer dan menguasai teknik-teknik perakitannya, maka masyarakat akan mampu mengoptimalkan pemanfaatan komputer sesuai kebutuhan dan alokasi dana yang dimilikinya.
Merakit komputer merupakan sesuatu yang menyenangkan bagi yang suka dengan perakitan komputer. Materi kali ini akan memandu menguasai teknik perakitan Personal Computer (PC) secara praktis, langkah demi langkah, disertai dengan ilustrasi gambar dan foto peraga. Dijamin, dalam waktu singkat, akan mampu melakukan perakitan komputer secara baik dan profesional.

Apa itu merakit PC?
Pada saat merakit sebuah Komputer (PC), sebenarnya kita melakukan penggabungan beberapa komponen fisik yang nantinya akan saling mendukung dalam suatu kinerja proses komputasi. Komponen fisik ini lebih dikenal sebagai Perangkat Keras (Hardware). Perangkat keras (Hardware) ini, sekarang sudah banyak dijual terpisah sehingga memungkinkan bagi kita untuk membuat / merakit komputer (PC) sesuai dengan keinginan kita. Perangkat keras ini tersedia dan dijual bebas dengan berbagai macam Merk Dagang. Setiap merk dagang pun memiliki karakteristik masing-masing seperti performa kinerja (performance), kualitas bahan, jenis komponen, fitur yang dimiliki dan daya tahan komponen.
Keamanan  keselamatan Kerja (K3)
Sebelum merakit sebuah PC ada beberapa tips yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah:
1. Hindari merakit dalam keadaan berkeringat, karena kemungkinan keringat akan menetes keperalatan yang sedang kita rakit tanpa kita ketahui, lalu saat kita menyalakan power supply maka terjadilah hubungan pendek dan merusak hasil rakitan kita.
2. Hindari memegang atau menyentuh langsung kaki prossesor yang ada termasuk chipset. Karena dikhawatirkan adanya listrik statis yang dimiliki tubuh kita akan merusak komponen tersebut. Untuk mencegah hal ini kita harus meng-ground-kan tubuh kita dengan cara memeggang cassing saat power dihidupkan.
3. Pada setiap tahap perakitan sebalum menambahkan komponen yang baru, power supply harus dimatikan. Memasang komponen pada saat power supply hidup akan merusak komponen yang akan di pasang dan komponen lainnya.
4. Jangan lupa menyiapkan peralatan dan bahan-bahan sebelum memulai perakitan, agar seluruh kegiatan perakitan tidak terhambat pada kemungkinan kurangnya peralatan yang ada.

Ilustrasi Sederhana Merakit PC
 Slide1
Keterangan :
1. Monitor. 2. Motherboard (Mainboard). 3. Processor. 4. Socket Harddisk (ATA). 5. Memory (RAM). 6. Slot PCI (untuk menancapkan VGA Card, Soun Card, Modem, Firewire, dll.). 7. Power supply. 8. CD/DVD ROM. 9. Harddisk. 10. Keyboard. 11. Mouse.

Merakit PC

Sebelum kita melakukan perakitan alangkah baiknya kita periksa lagi komponen-komponen dan peralatan untuk melakukan perakitan sebuah PC.

Berikut komponen-komponennya :
 Casing
 Power Suply
 MotherBoard
 Processor + Heatsink
 RAM
 Harddisk
 DVD ROM/CD ROM
 Floppy disk drive (jika diperlukan)
 VGA CARD (jika diperlukan)
Komponen lainnya :
 Monitor
 Keyboard
 Mouse
 Speaker
Selain komponen-komponen di atas persiapkan pula alat tangan seperti obeng dan tang. Setelah semua sudah tersedia, langsung menuju ke perakitan sebuah PC.

Langkah-langkah untuk merakit PC adalah seperti berikut ini :

1. Menyiapkan dan Mengamati Motherboard.
a. Siapkan Motherboard dan amati bagian-bagiannya dengan seksama.
 Slide2
Gambar 1. Motherboard
b. Setelah itu buka pengunci socket processor.
 Slide3
Gambar 2. Socket processor  yang terbuka

2. Siapkan Processor
a. Perhatikan bahwa processor mempunyai tanda pada salah satu sudutnya,dalam hal ini biasanya ditandai dengan lekukan, lubang atau anak panah.
            Slide4
Gambar 3.a                                            Gambar 3.b
Gambar 3.a : Processor tampak dari samping atas
Gambar 3.b : Processor tampak dari bawah

b. Cocokan tanda tersebut dengan tanda yang ada pada socket processor.
Slide5
Gambar 4. Pemasangan Processor

c. Jika anda melakukan hal tersebut di atas dengan tepat, maka processor  akan dapat dimasukkan ke socketnya dengan baik dan benar.
d. Kunci kembali socket tersebut, dengan cara menekan tuas kebawah dan
mengaitkan pada pengunci yang ada.
 Slide6
Gambar 5a. Processor yang telah dipasang dengan benar
 Slide7
Gambar 5b. Penguncian Processor
e. Setelah semua terpasang dengan benar, maka langkah selanjutnya adalah
pemberian Thermal pasta pada bagian atas processor. Pemberian Thermal ini bertujuan agar processor mendapat pendinginan sempurna dari heatsink.
 Slide8
Gambar 5c                                           Gambar 5d
Gambar 5c. Processor yang telah terkunci dengan benar
Gambar 5d. Pemberian Thermal processor
3. Pemasangan Heatsink dan Kipas Pendingin
a. Heatsink dan kipas pendingin biasanya sudah dirangkai menjadi satu, sehingga kita hanya tinggal memasangnya dan untuk pemasangnya sangatlah mudah.
 Slide9
Gambar 6. Heat sink yang sudah terpasang.
b. Dalam contoh heatsink kali ini bentuk pendinginnya adalah bulat dan terdapat 4 buah pengunci pada 4 titik disekeliling pendingin.
 Slide10
c. Pasanglah heatsink tersebut dengan cara meletakkannya tepat di atas processor dan sesuikan dudukan pendingin pada motherboard yang ada. Kunci 4 titik pada pendingin tersebut dengan cara tekan dan putar searah dengan jarum jam menggunakan obeng.
 Slide11
4. Pemasangan RAM
a. Untuk memasang RAM, maka bukalah pengunci slot memory di kedua sisinya
pada motherboard.
b. Perhatihkan bahwa setiap keping memori memiliki celah pada sisi bawahnya.
c. Cocokkan celah ini dengan slot memori. Jika anda memaksakan memasang memory dengan arah yang salah, maka dapat merusakkan RAM atau merusak slot RAM nya.
 Slide12
Gambar 7. Pemasangan RAM
d. Tekan keping memori pada kedua sisinya sehingga terdengar bunyi “klik”, dan penguncinya akan menutup dengan sendirinya.
 Slide13
Gambar 7a. RAM yang telah terpasang dengan benar

5. Menyiapkan Casing dan Pemasangan Power Suply
a. Siapkan casing yang akan digunakan.
b. Letakkan di atas meja atau tempat lain yang dianggap aman.
c. Lepas sekrup yang ada pada bagian belakang, kemudian buka panel sampingnya dengan hati-hati.
Slide14
Gambar 8. Casing yang telah terbuka
d. Ambil Power Suply dan pasang pada tempatnya kemudian kencangkan dengan memasang skrup seperti pada gambar di bawah ini.
 Slide15
Gambar 8a. Power Suply yang telah terpasang
6. Pemasangan Motherboard
a. Cocokkan posisi motherboard dengan dudukan yang ada pada casing. Pastikan kaki-kaki tersebut akan mendukung motherboard anda di bagian yang membutuhkan tekanan kuat, seperti socket processor atau slot memory. Jangan lupa setiap dudukan motherboard yang ada lubang bautnya harus diberi sekrup/baut, agar kedudukannya kuat.
Slide16
Gambar 9. MotherBoard yang telah terpasang
b. Siapkan sekrup-sekrup yang akan digunakan dan obeng, kemudian kencangkan (putar searah jarum jam) semua sekrup yang digunakan untuk motherboard dengan baik dan benar.
7. Memasang VGA Card
a. Siapkan VGA Card yang akan dipasang.
 Slide17
Gambar 10. VGA Card
b. Buka panel penutup paling atas yang berada pada bagian belakang casing.
 Slide18
Gambar 10a. Panel penutup yang telah terbuka.
c. Pasang VGA Card dengan cara tekan keping bagian tengah sampai masuk dengan hati-hati, setelah itu kencangkan dengan memasang skrup.
 Slide19
10b. VGA Card yang sudah terpasang.
8. Menyiapkan Harddisk
a. Ambil harddisk, dan perhatikan bagian jumpernya. Pada jumper akan terdapat pilihan Master, Slave atau Cable Select. Informasi ini dapat ditemukan pada permukaan harddisk.
b. Pasang jumper pada posisi sesuai dengan yang diinginkan. Jika perlu siapkan pinset untuk mencabut dan memasang jumper pada harddisk.
9. Memasang Harddisk pada casing
a. Beberapa casing biasanya sudah manggunakan sistem bracket yang dapat dilepas untuk memudahkan dalam pemasangan harddisk dan floppy drive.
 Slide20
Gambar 11. Pemasangan Harddisk pada casing
b. Pilihlah sekrup yang sesuai, jangan sampai terlalu besar atau terlalu panjang, kemudian pasang sekrup tersebut pada dudukan harddisk dengan baik dan benar.
 Slide21
10. Menghubungkan Harddisk dengan Motherboard
a. Perhatikan tipe kabel pada Harddisk anda, apakah IDE atau SATA, tipe harddisk yang saya gunakan sekarang adalah tipe kabel SATA.
b. Pada tipe SATA , langsug saja pasang ujung kabel yang terdapat warna putih pada motherboard dan ujung satunya lagi pada harddisk.
 Slide22
Gambar 12 Pemasangan Kabel SATA
11. Memasang CD/DVD Drive
a. Untuk memasang CD / DVD drive biasanya kita perlu melepas panel depan casing terlebih dahulu, atau tergantung juga jenis dan model casing yang digunakan.
b. Membuka penutup drive yang ada pada panel depan.
c. Pasanglah CD/DVD drive pada tempatnya dengan benar.
 Slide23

12. Menghubungkan CD/DVD Drive dengan Motherboard
a. Pemasangan kabel data IDE dari CD/DVD ke motherboard, socket kabel
pada motherboardnya terdapat tepat diatas socket kabel FDD.
b. Pasang connector CD / DVD, dan ujung satunya lagi ke motherboard, pada
connector yang bertuliskan CD.
c. Jangan lupa untuk selalu merapikan kabel-kabel tersebut agar tidak saling
terkait. Atur lintasan dan jalur kabel dengan rapi, jika perlu ikatlah agar lebih
rapi dan enak dipandang mata.

14. Menghubungkan Kabel Front Panel pada Motherboard
a. Sekarang kita perlu menyambung kabel-kabel dari casing ke motherboard.
b. Kabel ini terdiri dari switch daya, indikator harddisk, indikator daya, tombol
reset, USB dan speaker, seperti tampak pada gambar berikut ini.
Slide24
Gambar 13. Pemasangan kabel Front Panel ke Motherboard

15. Menghubungkan kabel-kabel dari Power Suply
a. Setelah semua terpasang, maka langkah selanjutnya adalah menghubungkan
kabel daya dari Power Suply ke motherboard, harddisk, FDD dan DVD-ROM.
b. Untuk motherboard Pentium 4 ke atas, biasanya paling tidak ada 2 connector
daya yang harus dipasang, seperti pada gambar dibawah ini
 Slide25
gambar 14. Memasang kabel daya ke motherboard
c. Kemudian sambungkan juga kabel-kabel daya ke Harddisk, FDD, dan
CD/DVD. Jika casing saudara menggunakan kipas pendingin, maka
hubungkan ke Power Suply atau ke motherboard, sesuai dengan connector
yang dimiliki.
 Slide26
gambar 14a. Kabel HDD, FDD dan DVD-ROM yang telah terpasang.

16. Memasang Komponen – komponen Bagian Luar
a. Setelah semua komponen-komponen dalam telah terpasang, saatnya
memasang komponen-komponen luar seperti Monitor, Keyboard, Mouse dan
speaker.
b. Untuk komponen-komponen ini, kita tinggal menyambungkan kabel-kabelnya
saja pada terminal yang telah ditentukan, misalnya monitor, keyboard, mouse,
dan lain-lainnya.
 Slide27
Gambar 15. Kabel Monitor, Keyboard & Mouse yang telah terpasang
c. Jangan lupa untuk kabel-kabel daya, baik untuk bagian casing maupun
monitor.
 Slide28
gambar 15b. Kabel daya pada casing

17. PC Sudah Selesai
a. Sekarang PC anda sudah benar-benar siap, dan bisa di hidupkan. Jangan lupa
sebelum menghidupkan PC untuk selalu “berdo’a” terlebih dahulu.
b. Jika masih belum bisa dihidupkan coba periksa lagi kabel-kabel dan
komponen-komponennya, pastikan semua sudah terpasang dengan benar.
c. Setelah PC anda sudah menyala, langkah selanjutnya adalah menginstal Sistem
Operasi, Driver dan Software-software yang anda kehendaki.
 Slide29
gambar 16. PC sudah selesai
Sumber :
dan berbagai sumber lainnya.